wacanan nusantara.jpg |
Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, ada beberapa poin
penting dari program sekolah lima hari atau penguatan pendidikan karakter (PPK), yang diutarakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat datang ke markas MUI, Rabu (14/6).
Hal
ini membuat MUI mengapresiasi program Kemendikbud tersebut. MUI
menganggap kebijakan yang dilakukan Kemendikbud ini sangat tepat dan
sesuai dengan kebutuhan penguatan karakter bangsa.
"MUI berharap beberapa komitmen Mendikbud tersebut bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," kata Zainut dalam pernyataan resminya, Kamis (15/6).
- Baca Juga :Sekolah lima hari pendidikan agama
Dia menyebutkan, ada lima poin penjelasan dari Mendikbud, yakni:
1.
Kemendikbud memastikan program PPK akan memberikan pengakuan dan
penguatan terhadap eksistensi madrasah diniyah (madin), pondok pesantren
dan lembaga pendidikan keagamaan nonformal lainnya, melalui program
kerja sama secara terpadu antara sekolah formal dengan lembaga
pendidikan nonformal dan informal.
2.
Kemendikbud akan memberdayakan guru-guru madrasah diniyah, pesantren
dan lembaga pendidikan informal lainnya baik melalui peningkatan
kompetensi maupun kesejahteraannya.
3.
Pelaksanaan program PPK akan dilaksanakan secara bertahap dan opsional.
Bertahap maksudnya hanya diwajibkan kepada sekolah-sekolah yang sudah
memenuhi standar kelayakan, baik dari aspek sarana dan prasarananya
maupun ketersediaan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Opsional maksudnya bahwa program PPK tersebut tidak wajib. Jadi sekolah memiliki pilihan untuk melaksanakan program PPK dengan berbagai bentuk dan model disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kearifan lokal setempat.
Opsional maksudnya bahwa program PPK tersebut tidak wajib. Jadi sekolah memiliki pilihan untuk melaksanakan program PPK dengan berbagai bentuk dan model disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kearifan lokal setempat.
4.
Program PPK harus dilaksanakan secara selektif dan dijauhkan dari
ajaran radikalisme, liberalisme dan paham keagamaan menyimpang lainnya.
Jangan sampai program PPK ini justru dimanfaatkan oleh kelompok tertentu
untuk penanaman faham radikalisme dan liberalisme kepada para siswa.
5. Kemendikbud akan menggandeng ormas
Islam untuk diikutsertakan dalam bidang pengawasan dan monitoring, agar
program PPK ini bisa terlaksana sesuai dengan tujuannya yaitu untuk
penguatan karakter siswa.
"MUI berharap beberapa komitmen Mendikbud tersebut di atas bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," pungkas Zainut.
nb : jpnndotcom
Tag :
Berita,
Berita Nasional
0 Komentar untuk "5 Penjelasan Penting dari Mendikbud soal Sekolah Lima Hari"